Pakar paham radikal, Amir Mahmud, menyebut fenomena organisasi masyarakat (ormas) yang cenderung radikal hingga saat ini berada di tengah-tengah masyarakat.
Dia menjelaskan wawasan kebangsaan agar berperilaku peduli dan toleransi harus berjalan beriringan dengan wawasan keagamaan untuk menghilangkan paham radikal.
Amir Mahmud saat berbincang dengan wartawan, baru-baru ini, memaparkan wawasan keagamaan tanpa diiringi wawasan kebangsaan secara komprehensif berpotensi menimbulkan intoleransi.
Ia menyebut banyak tokoh keagamaan yang sangat mudah mengucapkan perkataan cenderung ujaran kebencian. Tak jarang hal itu membuat perilaku radikal muncul.
Menurutnya, paham radikalisme dengan terorisme merupakan hal berbeda. Terorisme menjadikan kekerasan sebagai tujuan sedangkan radikalisme menjadikan kekerasan sebagai jalan.
Menurutnya, dalam beberapa waktu terakhir kondisi Indonesia belum stabil menyusul aksi baku tembak kepolisian dengan anggota organisasi masyarakat di Cikampek.
Lebih lanjut, Amir menjelaskan seluruh komponen anak bangsa harus sadar mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan. Jika perbedaan agama, ras, dan suku masih terus dibeda-bedakan, kondisi Indonesia jauh dari stabil.
sumber: https://solopos.espos.id/direktur-amir-mahmud-center-ungkap-cara-patahkan-paham-radikal-1098959