SEKILAS INFO
Selamat Datang di Website Amir Mahmud Center
Jumat, 7/11/2025

Demonstrasi Mahasiswa, TNI–Polri, dan Tantangan Persatuan

Oleh . Amir Mahmud ( AMC )

Demonstrasi mahasiswa merupakan salah satu wujud nyata dinamika demokrasi. Ia hadir bukan sekedar sebagai luapan emosi politik, namun sebagai sarana koreksi dan komunikasi ketika jalur formal tidak cukup menampung aspirasi masyarakat. Ruang publik menjadi arena tempat gagasan, kritik, dan tuntutan rakyat disampaikan secara langsung kepada negara. Kehadiran pelajar di jalanan, dengan segala risiko yang menjadi tanggung jawabnya, merupakan ekspresi dari energi moral dan intelektual bangsa.

Namun, nilai yang dipancarkan hanya akan berarti jika aparat keamanan mampu menempatkan dirinya secara tepat. TNI dan Polri tidak boleh dipandang, apalagi diposisikan, sebagai pihak yang berhadapan dengan mahasiswa. Keduanya adalah penjaga kedamaian, pengawal aspirasi, sekaligus penyangga ruang publik agar tetap aman dan nyaman. Aparat yang hadir dengan kebijaksanaan akan membuat siswa dapat menyuarakan pendapatnya tanpa rasa takut, sementara negara pun dapat mendengar dengan kepala dingin.

Tantangan terbesar justru terletak pada bahaya adu domba. Sejarah bangsa ini berulang kali menunjukkan bahwa persatuan akan goyah ketika mahasiswa dan aparat dipertemukan dalam posisi saling curiga. Isu-isu yang sejatinya lahir dari kegelisahan rakyat—seperti tuntutan keadilan hukum, kebijakan reformasi, atau kritik atas praktik kekuasaan—mudah dipelintir oleh pihak-pihak yang ingin melihat bangsa terpecah. Adu domba semacam itu adalah racun lama yang terus mencari celah.

Di bidang TNI dan Polri dituntut untuk matang dalam visi. Tidak represif, tapi tegas; tidak reaktif, tetapi bijak. Mereka harus menjadi demokrasi sekaligus benteng persatuan. Sebab, jika aparat salah membaca situasi, maka pembekuan yang seharusnya menjadi forum korektif justru akan berubah menjadi sumber konflik yang menyelamatkan bangsa.

Sesungguhnya, mahasiswa, TNI, dan Polri bukanlah lawan, melainkan aktor yang saling melengkapi. Mahasiswa mewakili nurani dan idealisme, sementara TNI dan Polri menghadirkan stabilitas dan kenyamanan. Jika ketiganya menempatkan diri secara proporsional, maka meningkatkan bukanlah ancaman, melainkan peluang. Peluang untuk memperkuat kualitas demokrasi, memperdalam kedewasaan politik bangsa, dan pada akhirnya, memperkokoh persatuan nasional

Redaktur Amir