SEKILAS INFO
Selamat Datang di Website Amir Mahmud Center
Jumat, 7/11/2025

Halal Bihalal 1446 H/ 2025 Koperasi Perhimpunan BMT Indonesia MPD Kabupaten Karanganyar Dengan tema” Perkuat Kebersamaan Ciptakan Koperasi Syariah yang sehat dan Tangguh

Karanganyar — Suasana hangat dan penuh kekeluargaan memenuhi Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Sabtu, 19 April 2025. Di tempat yang biasanya digunakan untuk kegiatan resmi pemerintahan, hari itu terasa berbeda. Ratusan pengelola dan pengurus BMT dari berbagai penjuru Kabupaten Karanganyar berkumpul dalam satu majelis, bersilaturahmi dalam rangka Halal Bihalal 1446 H yang diselenggarakan oleh Koperasi Perhimpunan BMT Indonesia MPD Kabupaten Karanganyar.

Mengangkat tema “Perkuat Kebersamaan, Ciptakan Koperasi Syariah yang Sehat dan Tangguh”, acara ini dihadiri oleh 512 peserta dari 15 BMT yang tergabung dalam MPD Karanganyar. Halal bihalal menjadi momen sakral sekaligus strategis—sebagai ruang untuk mempererat ukhuwah, saling memaafkan, serta membangun semangat baru dalam membesarkan koperasi syariah yang berpihak pada umat.

Acara dibuka dengan ikrar halal bihalal yang menjadi lambang keterikatan hati para insan BMT dalam satu niat dan perjuangan. Tak sekadar simbolik, ikrar ini menjadi pengingat bahwa perjalanan membangun ekonomi umat melalui koperasi syariah harus dilandasi oleh hati yang bersih dan komitmen yang lurus.

Dalam sambutan pembuka, Ketua Panitia, Bapak Jumadi, S.E., menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta dan dukungan pemerintah daerah. “Ini kali pertama acara Halal Bihalal kita gelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati, biasanya hanya di gedung atau hotel. Ini tentu istimewa, dan tak lepas dari restu serta dukungan Bapak Bupati,” ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa kolaborasi dengan pelaku UKM yang turut menyajikan hidangan menjadi warna tersendiri, menambah rasa syukur atas kebersamaan yang terjalin.

Ketua PBMT MPD Karanganyar, H.M. Indarto, S.Ag., turut memberikan sambutan yang menggugah semangat. Ia menegaskan bahwa halal bihalal bukan hanya seremoni, melainkan momentum kebangkitan bersama di tengah tantangan ekonomi global. “Sebagaimana sholat berjamaah mengajarkan keteraturan, kekompakan, dan kepemimpinan, demikian pula BMT harus dikelola dengan disiplin dan niat yang lurus,” ungkapnya. Ia mendorong agar BMT mampu terus meningkatkan pelayanan, melakukan evaluasi berkelanjutan, dan istiqomah dalam menegakkan prinsip syariah agar dapat menjawab tantangan zaman.

Karena Bupati Karanganyar berhalangan hadir, sambutan pemerintah disampaikan oleh Kepala Dinas Usaha Kecil, Transmigrasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Karanganyar, Bapak Aris Martopo, S.P., M.T. Dalam pesannya, beliau menekankan makna halal bihalal sebagai pengingat bahwa hidup adalah untuk ibadah, dan bahwa lembaga seperti BMT harus “hidup”—mampu memberi dampak dan solusi nyata bagi masyarakat. Ia menyebut BMT telah memainkan peran penting dalam membantu kaum fakir miskin, dan mendorong agar ke depan, setiap kelurahan dapat memiliki minimal satu cabang BMT.

Menguatkan nilai spiritual dalam acara, tausiyah disampaikan oleh Ketua MUI Karanganyar, Dr. H. Badarudin. Dengan gaya penyampaian yang mendalam, beliau mengajak seluruh hadirin untuk menjaga ikatan ruhani dengan Allah SWT sebagai fondasi utama pengelolaan BMT. Ia mengingatkan bahwa manajemen dan etos kerja yang tidak dilandasi kejujuran dan akhlak bisa menjadi awal kehancuran lembaga. “BMT hanya akan tumbuh dengan SDM yang jujur dan siap berbagi,” tegasnya.

Di tengah acara, momen pembagian doorprize menambah semarak suasana. Tawa riang dan kehangatan antar sesama pengurus menjadi penanda bahwa kebersamaan adalah aset yang tak ternilai bagi gerakan koperasi syariah.

Halal Bihalal ini bukan sekadar ajang berkumpul pasca-Ramadhan. Ia menjadi penanda semangat baru, arah langkah yang lebih terarah, serta komitmen bersama untuk menjadikan BMT sebagai bagian dari solusi umat dalam menghadapi tantangan ekonomi modern—dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai syariah. ( Editor Amir )