Oleh Amir Mahmud
Bangsa Indonesia dibangun di atas fondasi nilai yang luhur: kejujuran, keadilan, persaudaraan, dan kemanusiaan. Nilai-nilai itu menjelma dalam Pancasila dan menjadi pedoman moral bagi setiap warga negara. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi, komersialisasi politik, dan krisis keteladanan elite, identitas kebangsaan kita kian tergerus.
Menjunjung tinggi identitas bangsa berarti mengembalikan marwah Indonesia sebagai bangsa yang beradab. Bukan sekadar dalam simbol dan slogan, tetapi dalam perilaku nyata — kejujuran pejabat publik, tanggung jawab sosial pemimpin, dan keadilan yang dirasakan rakyat. Identitas bangsa bukan sekadar pakaian adat dan upacara bendera, melainkan kesadaran kolektif untuk memelihara martabat dan persatuan.
AMC memandang bahwa krisis terbesar bangsa ini bukanlah kemiskinan atau teknologi yang tertinggal, melainkan lunturnya nilai integritas dan hilangnya rasa malu ketika keadilan diperdagangkan. Maka, membangun kembali identitas bangsa berarti menghidupkan nurani dan karakter, bukan hanya mempercantik citra.
Indonesia akan kuat jika rakyatnya bersatu dalam nilai, bukan hanya dalam kepentingan. Maka, setiap pemimpin, pendidik, dan warga negara hendaknya menegakkan satu prinsip:
“Junjung tinggi martabat bangsa dengan kejujuran, dan pertahankan persatuan dengan keadilan.”
AMC menyerukan agar seluruh elemen bangsa kembali menghayati bahwa identitas Indonesia bukan sekadar “nama negara”, tetapi jiwa yang mempersatukan, semangat yang menolak kezaliman, dan nilai yang menumbuhkan cinta tanah air tanpa kebencian terhadap perbedaan. Editor. Amir
