LENTERA HIKMAH* Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom
Dalam perjalanan hidup, setiap individu dihadapkan pada berbagai pilihan dan tantangan yang membentuk takdirnya. Banyak orang percaya bahwa nasib ditentukan oleh status sosial, latar belakang keluarga, atau bahkan takdir yang sudah digariskan. Namun, Komjen Pol. Marthinus Hukom, M.Si., seorang perwira tinggi Polri yang pernah menjabat sebagai Kadensus 88, kini mendapatkan amanah sebagai Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) dikenal karena kecerdasan strategi dan integritasnya, menunjukkan bahwa ada dua faktor yang sesungguhnya memiliki pengaruh terbesar terhadap kehidupan seseorang: pikiran dan kesempatan.
Pikiran sebagai Kekuatan Penggerak
Komjen Pol.Dr Marthinus Hukom membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang siapa kita, tetapi bagaimana kita memandang dunia dan menghadapinya. Sebagai seorang pemimpin, ia tahu benar bahwa keberhasilan dimulai dari pikiran yang jernih dan strategi yang matang. Setiap keputusan yang diambil, terutama dalam bidang yang penuh risiko dan tantangan seperti dunia intelijen dan pemberantasan terorisme, tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan pikiran yang dapat menentukan solusi terbaik dalam waktu terbatas.
Ia sering mengingatkan bahwa dalam dunia yang semakin kompleks ini, kekuatan otot saja tidak cukup untuk bertahan hidup, terutama dalam lingkungan yang penuh dinamika seperti kepolisian atau pemerintahan dunia. Dalam setiap langkahnya, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom menunjukkan betapa pentingnya berpikir secara strategis, menggambarkan kemungkinan, dan tidak pernah meremehkan kekuatan analisis dalam menghadapi masalah.
Kesempatan yang Tidak Datang Dua Kali
Kesempatan adalah hal yang sering kali datang pemberitahuan tanpa, dan lebih sering lagi, kesempatan itu hanya datang sekali seumur hidup. Banyak orang yang seringkali menunggu waktu yang “tepat” atau kondisi yang “ideal” untuk bertindak. Namun, menurut Pol.Dr Marthinus Hukom, kesempatan besar sering datang di saat yang tak terduga dan bagi mereka yang siap, itu menjadi peluang untuk mengubah segalanya.
Contoh nyata dari hal ini adalah perjalanan karir Komjen Pol. Dr.Marthinus Hukom sendiri. Ia tidak memulai karya dengan jalur yang mudah atau dengan pengakuan yang instan. Seperti banyak pemimpin besar lainnya, ia melewati proses panjang yang penuh dengan ujian dan tantangan. Setiap kesempatan yang datang, ia memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, dari memimpin tim kecil hingga mengambil keputusan-keputusan strategi yang krusial bagi bangsa.
Kesempatan tidak mengenal siapa yang layak atau tidak. Ia datang pada mereka yang siap menyambutnya dengan sikap yang tepat. Oleh karena itu, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom selalu menekankan pentingnya menjadi pribadi yang siap—siap belajar, siap bertindak, dan siap menerima tanggung jawab besar.
Pentingnya Belajar dan Meningkatkan Diri
“Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan,” kata Pol.Dr Marthinus Hukom dalam berbagai kesempatan. Menurutnya, proses belajar tidak pernah berhenti. Meskipun ia telah mencapai puncak kehidupan, ia tetap merasa penting untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Belajar bukan hanya tentang membaca buku atau mengikuti kursus. Lebih dari itu, belajar adalah tentang mempelajari diri sendiri, mengenal kelemahan, dan menemukan cara untuk memperbaikinya.
Pentingnya keterbukaan terhadap kritik dan evaluasi diri adalah prinsip yang tak pernah ditinggalkan Komjen Pol. Dr.Marthinus Hukomleh. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat adalah salah satu kunci utama untuk bertahan dan berkembang.
Nasib: Lebih dari Sekadar Kebetulan
Banyak yang percaya bahwa nasib seseorang sudah digariskan sejak lahir. Namun, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukommemiliki pandangan yang berbeda: nasib bukanlah sesuatu yang bisa ditentukan oleh keadaan eksternal semata, melainkan hasil dari keputusan dan tindakan yang diambil dalam kehidupan. “Nasib seseorang lebih ditentukan oleh pemahaman dan tindakan yang diambil,” tegasnya.
Hal ini mengingatkan kita bahwa jika kita tidak bertindak, maka kita tidak akan meraih apapun. Hanya mereka yang berani keluar dari zona nyaman, yang mengambil keputusan dengan tegas, dan yang tidak takut gagal, yang pada akhirnya mampu mengubah nasib mereka.
Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom mengajak kita untuk berpikir lebih kritis dan tidak mudah menyerah pada keadaan. Ia percaya bahwa setiap individu memiliki kendali penuh atas hidupnya, asalkan mereka mau berpikir dengan bijak, mengambil risiko, dan tidak berani membuang-buang kesempatan.
Menjadi Pemimpin Sejati
Dalam setiap langkah hidupnya, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom tidak hanya berperan sebagai seorang pemimpin yang bijaksana, tetapi juga sebagai teladan bagi banyak orang, khususnya generasi muda yang ingin mengikuti jejaknya. Pemimpin sejati bukan hanya mampu memberi perintah, namun juga memberi inspirasi melalui tindakan nyata. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan yang sejati dimulai dari kesadaran diri, kemampuan berpikir strategis, dan kejelian dalam melihat dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Pikiran, Kesempatan, dan Tindakan: Menjadi Pribadi yang Siap Mengubah Takdir
Maka, mari kita ambil pelajaran dari perjalanan hidup Komjen Pol. Dr.Marthinus Hukom. Jangan pernah berpikir, belajar, dan bertindak. Jangan menunggu kondisi yang sempurna untuk mengambil langkah pertama. Karena peluang besar sering kali datang di saat yang paling tidak terduga, dan hanya mereka yang siap dapat meraihnya.
Nasib kita bukanlah suatu kebetulan, melainkan hasil dari keputusan yang kita ambil setiap hari. Gunakanlah pikiranmu dengan bijak, manfaatkanlah kesempatan yang ada, dan teruslah belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Karena pada akhirnya, kita semua memiliki kekuatan untuk mengubah takdir kita melalui tindakan yang kita ambil hari ini.
(AMC/ Pusat Amir Mahmud)